School Project: Family Tree (Pohon Keluarga)
Assalaamualaikum,
Halo, apa kabar? Sejak si Bebe sekolah saya jadi jarang banget menyentuh blog ya. Saya juga minta maaf kalo belakangan ini jadi jarang blogwalking dan membalas komentar. Akhir-akhir ini masih mencoba beberapa cara dalam memanfaatkan waktu. Kadang masih overwhelmed dengan beberapa tugas tambahan. Masih berusaha menemukan ritme terbaik. Tapi semoga setelah ini saya makin rajin lagi ngeblog dan BW ke blog teman-teman ya.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah ngebetulin tablet yang sempat mati total. Karena saat tablet berfungsi baik, saya biasanya lebih rajin ngeblog. Semenjak tablet mulai berkedip-kedip terus beberapa bulan lalu otomatis saya harus ngeblog di laptop. Dan seringnya sulit menemukan waktu untuk membuka laptop di rumah karena sekarang jadwal mengharuskan saya untuk lebih mobile. Setelah dibawa ke service center, ternyata baterai dan konektornya rusak dan harus diganti. Agak menyesal karena harus diinstal ulang dan semua data hilang T_T. Tapi yasudahlah, yang penting tabletnya sudah bisa digunakan lagi.
Eniwei, hari ini saya mau cerita tentang penugasan di sekolahnya si Bebe sekitar sebulan lalu. Tema bulan kemarin itu mengenai keluarga, baik itu bermakna keluarga inti maupun keluarga secara luas. Puncaknya, pada penutupan tema di akhir bulan diadakan pameran kreasi pohon keluarga yang dibuat oleh setiap anak dan orangtuanya masing-masing. Rupanya sekolah semacam membuat para orangtua turun tangan berkreasi bersama anaknya dan jadinya anak menjadi lebih jelas dengan pemahaman mengenai keluarga.
Saya punya ide membuat pohon keluarga ini tidak memakai pohon, melainkan berupa rumah dengan sejumlah jendela yang bisa dibuka. Dan setiap anggota keluarga seakan-akan sedang duduk di jendela masing-masing. Sementara si Bebe ada di pintu paling bawah.
Membuat karya begini emang tampak gampang yah. Tapi bukan emak-emak kayaknya kalo enggak rempong. Jadi minggu pertama cari bahan di Toko Gunung Agung, beberapa bahannya terasa agak mahal. Jadi minggu depannya ke Toko Sederhana cari yang lebih murah.
Buat temen-temen yang tinggal di Depok dan butuh alat tulis murah, coba deh ke Sederhana. Di sini harga krayon, kertas, cat akrilik, karton, dan alat tulis lain jauh lebih murah daripada di toko buku besar. Tokonya ada di ruko Jl. Kartini di ruko sebelah jalan akses Stasiun Depok Lama. Satu lagi lokasinya sebelum Pasar Agung. Saya lebih sering ke yang di jl. Kartini karena ada parkiran mobil.
Saya menemukan sebagian besar bahan di Sederhana, namun sayang kertas yang saya inginkan warnanya enggak lengkap jadi balik lagi deh ke Gunung Agung. Hahahaha. Oiya, untuk project ini kita juga harus dua kali cetak foto. Karena ternyata foto yang diambil di foto keluarga enggak semuanya pas di jendela. Ada saja yang badannya ga full karena tergunting untuk foto anggota yang lain. Jadi akhirnya cetak foto keluarga sampai tiga lembar xD.
Akhirnya walopun ide udah dari jauh hari, eksekusi tetep aja di hari terakhir. Yah, untungnya udah ada ide juga sih jadinya tinggal jalan ajah. Dan tadaa... ini dia hasil jadinya,
Halo, apa kabar? Sejak si Bebe sekolah saya jadi jarang banget menyentuh blog ya. Saya juga minta maaf kalo belakangan ini jadi jarang blogwalking dan membalas komentar. Akhir-akhir ini masih mencoba beberapa cara dalam memanfaatkan waktu. Kadang masih overwhelmed dengan beberapa tugas tambahan. Masih berusaha menemukan ritme terbaik. Tapi semoga setelah ini saya makin rajin lagi ngeblog dan BW ke blog teman-teman ya.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah ngebetulin tablet yang sempat mati total. Karena saat tablet berfungsi baik, saya biasanya lebih rajin ngeblog. Semenjak tablet mulai berkedip-kedip terus beberapa bulan lalu otomatis saya harus ngeblog di laptop. Dan seringnya sulit menemukan waktu untuk membuka laptop di rumah karena sekarang jadwal mengharuskan saya untuk lebih mobile. Setelah dibawa ke service center, ternyata baterai dan konektornya rusak dan harus diganti. Agak menyesal karena harus diinstal ulang dan semua data hilang T_T. Tapi yasudahlah, yang penting tabletnya sudah bisa digunakan lagi.
Eniwei, hari ini saya mau cerita tentang penugasan di sekolahnya si Bebe sekitar sebulan lalu. Tema bulan kemarin itu mengenai keluarga, baik itu bermakna keluarga inti maupun keluarga secara luas. Puncaknya, pada penutupan tema di akhir bulan diadakan pameran kreasi pohon keluarga yang dibuat oleh setiap anak dan orangtuanya masing-masing. Rupanya sekolah semacam membuat para orangtua turun tangan berkreasi bersama anaknya dan jadinya anak menjadi lebih jelas dengan pemahaman mengenai keluarga.
Saya punya ide membuat pohon keluarga ini tidak memakai pohon, melainkan berupa rumah dengan sejumlah jendela yang bisa dibuka. Dan setiap anggota keluarga seakan-akan sedang duduk di jendela masing-masing. Sementara si Bebe ada di pintu paling bawah.
Membuat karya begini emang tampak gampang yah. Tapi bukan emak-emak kayaknya kalo enggak rempong. Jadi minggu pertama cari bahan di Toko Gunung Agung, beberapa bahannya terasa agak mahal. Jadi minggu depannya ke Toko Sederhana cari yang lebih murah.
Buat temen-temen yang tinggal di Depok dan butuh alat tulis murah, coba deh ke Sederhana. Di sini harga krayon, kertas, cat akrilik, karton, dan alat tulis lain jauh lebih murah daripada di toko buku besar. Tokonya ada di ruko Jl. Kartini di ruko sebelah jalan akses Stasiun Depok Lama. Satu lagi lokasinya sebelum Pasar Agung. Saya lebih sering ke yang di jl. Kartini karena ada parkiran mobil.
Saya menemukan sebagian besar bahan di Sederhana, namun sayang kertas yang saya inginkan warnanya enggak lengkap jadi balik lagi deh ke Gunung Agung. Hahahaha. Oiya, untuk project ini kita juga harus dua kali cetak foto. Karena ternyata foto yang diambil di foto keluarga enggak semuanya pas di jendela. Ada saja yang badannya ga full karena tergunting untuk foto anggota yang lain. Jadi akhirnya cetak foto keluarga sampai tiga lembar xD.
Akhirnya walopun ide udah dari jauh hari, eksekusi tetep aja di hari terakhir. Yah, untungnya udah ada ide juga sih jadinya tinggal jalan ajah. Dan tadaa... ini dia hasil jadinya,
Daun pada pohonnya dibuat dengan telapak tangan si Bebe yang dicelupkan pada cat akrilik warna hijau. Sementara rumputnya hanya cat akrilik yang diaplikasikan menggunakan ujung jari si Bebe dan saya. Seru banget ngerjain bareng-bareng sama anak. Walopun sering ngingatin karena anaknya ga sabar pengen celup-celup. Hahahaha.
Ide burung di sarang dan burung yang terbang itu dari si Bebe. Sementara ide jendela dengan tekstur kayu dan penulisan nama anggota keluarganya dari Papa.
![]() |
Yang ini saat jendelanya dibuka. |
Ini project sekolah pertama yang kita kerjain bareng-bareng. Jadi kayaknya seru dan mesti banget ditaro di blog. Hahaha :D.
Wassalaamualaikum.
Komentar
Yuks bikin
Kurikulum playgroup dan TK saat ini makin 'fun & serious' ya. Jaman aku dulu malah mainan tanah liat...
Hihi, iya lho ... school project yang pertama emang kudu diabadikan.